Inovasi sering dikaitkan dengan produk atau temuan baru. Bahkan ada yang menyamakannya dengan invensi, teknologi baru, cara baru, model baru, aroma baru, packaging baru, dan hal lain yang baru-baru.

What is innovation?
Jadi apa itu INOVASI? Inovasi adalah keberhasilan ekonomi berkat adanya pengenalan/penerapan teknologi (cara mentransformasi input menjadi output) atau kombinasi teknologi yang sudah ada dalam mentransformasi input menjadi output sehingga menghasilkan perubahan besar atau drastis dalam hubungan antara nilai yang dipersepsikan oleh konsumen atas kegunaan atau manfaat suatu produk (barang/jasa), disebut NILAI GUNA, dan nilai moneter yang ditetapkan produsen dan dikenakan kepada konsumen dan/atau pengguna.

Innovation & Coaching
Individu, perusahaan (organisasi) bahkan negara perlu, bahkan harus, berinovasi agar mereka dapat menciptakan NILAI GUNA yang semakin besar bagi orang-orang yang dilayani, baik itu dalam hubungan antarmanusia dalam organisasi, dan baik itu bagi konsumen produk-produk yang produsen hasilkan, maupun bagi masyarakat suatu negara RELATIF terhadap nilai moneter barang/jasa yang ditawarkan. Dengan produsen berinovasi, konsumen atau individu, atau masyarakat yang dilayani akan selalu memiliki SURPLUS KONSUMEN. Fokus pada siapa-siapa yang DILAYANI pada akhirnya akan diharapkan membuahkan hasil bagi yang MELAYANI sebagai konsekuensi logis. Yang melayani atau kita sebut produsen akan menikmati NILAI TAMBAH. Inovasi yang berhasil secara ekonomi (yang menariknya merupakan hasil proses inovasi yang sungguh sosial yang melibatkan konsumen sejak dari awal proses penciptaan nilai yang selayaknya didukung oleh ketersediaan sumberdaya berdayaakses global) mampu meningkatkan nilai tambah secara signifikan. Lalu apa itu coaching?

Challenges:
Tantangannya:

1. Bagaimana berinovasi yang sukses secara ekonomi dan sosial? How do we innovate successfully?

2. Bagaimana menatakelola inovasi agar berhasil secara kinerja ekonomi & sosial, tidak saja teknis dan komersial? How do we management our innovation to achieve our goals and purpose?

3. Jenis atau dimensi inovasi apa yang sebaiknya dilakukan oleh individu atau perusahaan (organisasi), setelah mempertimbangkan faktor-faktor dalam dan luar dari individu atau organisasi? What types of business innovation should we pursue?

4. Iklim organisasi yang bagaimana yang cocok agar inovasi berjalan baik? Dan bagaimana cara menciptakan iklim tersebut bila iklim itu belum dimiliki organisasi? How do we create a conducive innovation climate?

5. Apakah perusahaan saya perlu berinovasi? Jika ya, dan belum melakukannya, bagaimana melakukannya? Apa-apa saja yang perlu dilakukan? Apa prinsip INOVASI dan apa prinsip MANAJEMEN INOVASI yang perlu diperhatikan dan dijalankan? Do we need to innovate? What to do to innovate? What principles should we respect?

6. Bagaimana menghasilkan produk berkualitas dengan biaya murah? How do we create high quality products and low cost?

Pertanyaan 1-6 tersebut barulah beberapa tantangan yang dapat dihadapi individu atau organisasi dalam melakukan inovasi.

Saya menyarankan pendekatan Coaching for Innovation (COFI) untuk diterapkan dalam menjawab tantangan-tantangan dalam perusahaan atau organisasi dan individu melakukan inovasi. Ia juga pendekatan yang dapat digunakan untuk pendampingan dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja inovasi yang sudah baik dalam organisasi dengan klien individual atau klien kelompok.

COFI artinya menggunakan pendekatan COACHING oleh seorang atau lebih Coach Profesional; status coach profesional ini bisa berada dalam organisasi sebagai salah satu manajer dalam organisasi yang melakukan inovasi atau ia berada di luar organisasi. Sesi-sesi coaching dilakukan untuk mendampingi klien organisasi atau klien individu dalam mencapai target organisasi dan individu.

COFI perlu dilakukan dengan diawali oleh pelaksanaan DISCOVERY SESSION(S) dalam pertemuan antara klien dan coach profesional dan disusul oleh sesi-sesi COACHING yang bersifat diagnosis; disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Dalam praktiknya, COFI dapat dikombinasi dengan jenis coaching yang lain. Hal ini merupakan hasil pertemuan dan kesepakatan antara klien dan coach pada saat Discovery Session(s) dan perkembangan setelah sesi tersebut.

Sesi-sesi Coaching for Innovation saya namakan IM-ED™ SESSIONS Tipe A-B-C-D. Versi Beta IM-ED™ SESSIONS Tipe A-B-C-D dirancang pada tahun 2008. Sesi Tipe-A-B-D diberikan dalam bentuk workshop sessions berdurasi 60 menit per sesi. Sesi Type-C (MAIN MENU COACHING FOR INNOVATION) diberikan dalam bentuk coaching sessions berdurasi 45 menit per sesi. Sesi Tipe A-B-C-D dilayani oleh Certified Facilitators & Certified Coaches.

Coach dapat menyarankan kepada klien organisasi/korporat atau individu untuk mengikuti sesi-sesi Tipe-A (warming-up or review sessions for Coaching for Innovation) sejauh dibutuhkan. Analisis kebutuhan dilakukan saat Discovery Session(s).

Dalam pendekatan Coaching for Innovation ini, klien wajib mengikuti sesi Tipe-B dan Tipe-C, sedangkan opsional untuk sesi Tipe-A dan Tipe-D.

Type-A: Introductory Sessions

A1. Coaching for Innovation & Management
A2. Coaching for Education & Development
A3. Principles of Innovation
A4. Innovation Management
A5. Principles of Innovation Management
A6. Innovation Value Chain
A7. Business Innovation
A8. Innovation Climate
A9. Innovation Performance

Type-B: Diagnostic Sessions

Dalam sesi tipe ini, klien didampingi coach dan fasilitator melakukan diagnosis kebutuhan dan ruanglingkup Coaching for Innovation sehingga pada akhir sesi-sesi Tipe-B klien bersama coach dapat memutuskan target pelaksanaan Coaching for Innovation.

Type-C: Coaching for Innovation

Ini adalah Menu Utama dalam Coaching for Innovation; menindaklanjuti hasil sesi Tipe-B.

Type D: Education & Development

Tipe sesi ini dirancang untuk formasi Certified Coach. Pelaksanaannya melibatkan institusi resmi penyelenggara formasi Certified Coach.

Avanti Fontana
Coach for Innovation

Apakah deskripsi di atas cukup jelas menggambarkan Coaching for Innovation?

Mengingat perlunya bekerjasama lintasfungsi dan disiplin, IM-ED™ Coaching menyambut para coach dan fasilitator profesional yang berminat untuk bergabung menjadi Mitra IM-ED™ Coaching.





Articles on Innovation published in Harvard Business Review (HBR), e.g.,

Leonard, D., & Rayport, J.F. Spark innovation through empathic design. HBR November-December, 1997. (“What customers can’t tell you might be just what you need to develop successful new products.”)

Hargadon, A., & Sutton, R.I. Building an innovation factory. HBR May-June, 2000. (“The best innovators aren’t lone geniuses. They’re people who can take an idea that’s obvious in one context and apply it in not-so-obvious ways to a different context. The best companies have learned to systematize that process.”)

Ulwick, A.W. Turn customer input into innovation. HBR January, 2002. (“Lots of companies ask customers what they’d like to see in new products and services—but they go about it all wrong. A new methodology for capturing customer input promises to galvanize the innovation process.”)

Drucker, P. The discipline of innovation. HBR August, 2002. (“In business, innovation rarely springs from a flash of inspiration. It arises from a cold-eyed analysis of seven kinds of opportunities.”)

Hammer, M. Deep change: How operational innovation can transform your company. HBR April, 2004. (“Breakthrough innovations in operations—not just steady improvement—can destroy competitors and shake up industries. Such advances don’t have to be as rare as they are.”)

Moore, G.A. Darwin and the demon: Innovating within established enterprises. HBR July-August, 2004. (“Innovation comes in many forms—products, processes, marketing, business models, and more. Which kind should you be pursuing? It depends: Where are you in your product category’s life cycle?”)

Kim, C.W., & Mauborgne, R. Value innovation: The strategic logic of high growth. HBR July-August, 2004. (“What separates high-growth companies from the pack is the way managers make sense of how they do business.”)

Hamel, G. The why, what, and how of management innovation. HBR February, 2006. (“Over the past century, breakthroughs such as brand management and the divisionalized organization structure have created more sustained competitive advantage than anything that came out of a lab or focus group. Here’s how you can make your company a serial management innovator.”)

Huston, L., & Sakkab, N. Connect and develop: Inside Procter & Gamble’s new model for innovation. HBR March, 2006. (“Procter & Gamble’s radical strategy of open innovation now produces more than 35% of the company’s innovations and billions of dollars in revenue.”)

Kanter, R.M. Innovation: The classic traps. HBR November, 2006. (“Every few years, innovation resurfaces as a prime focus of growth strategies. And when it does, companies repeat the mistakes they made the last time. Here’s how to avoid those errors.”)

Christensen, C.M., Kaufman, S.P., & Shih, W.C. Innovation killers: How financial tools destroy your capacity to do new things. HBR January, 2008. (“Most companies aren’t half as innovative as their senior executives want them to be (or as their marketing claims suggest they are). What’s stifling innovation? There are plenty of usual suspects,..”)

Iyer, B., & Davenport, T.H. Reverse engineering Google’s innovation machine. HBR April, 2008. (“Every piece of the business plays a part, every part is indispensable, every failure breeds success, and every success demands improvement.”)

Bettencourt, L.A., & Ulwick, A.W. The customer-centered innovation map, HBR May, 2008. (“By thoroughly mapping the job a customer is trying to get done, a company can discover opportunities for breakthrough products and services.”)

Books on Innovation, e.g.,

De Meyer, A., & Garg, S. 2005. Inspire to innovate: management and innovation in Asia. Plagrave Macmillan.

Prahalad, C.K., & Krishnan, M.S. 2008. The new age of innovation: Driving cocreated value through global networks. McGraw-Hill.