Berikut saya sampaikan informasi tentang Metode Suzuki dan Kesempatan Pelatihan Guru Musik dengan Metode Suzuki. Mengapa saya perlu menyampaikannya di blok inovasi ini?
Karena Metode Suzuki adalah salah satu terobosan mengajar-belajar musik yang memungkinkan anak usia dini mengenal dan menyelami keindahan musikal serta utamanya merawat dan mengasah kemuliaan hati anak-anak (istilah Shinichi Suzuki adalah Noble Heart)

Berikut salinan berita Metode Suzuki dari Asosiasi Suzuki Musik Indonesia yang saya peroleh via email avanti[at]ciptainovasi.com.

Mengajar musik kepada anak usia dini, secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut:

Learning begins the day a child is born.

Anak usia 2-5 tahun kebanyakan belum diterima untuk menjadi murid belajar instrumen musik. Kalaupun diterima, biasanya mereka diajarkan pengenalan musik sambil bermain, jadi belum menyentuh ke bagaimana memainkan instrumen dengan baik dan cara yang benar. Padahal anak usia dini berada dalam tahap usia emas untuk indera pendengaran dan masa imitasi (kesukaan meniru orang dewasa), adalah usia yang sangat tepat untuk kita mulai menanamkan kesukaan bermusik. Mengajar instrumen musik dapat dimulai pada anak usia dini yang belum bisa membaca sekalipun, dengan instrumen yang sesuai, lingkungan yang mendukung, dan cara yang tepat.

Tone development begins with the earliest lessons. All technique is in service to beautiful sound.

Dalam training guru/calon guru akan diajarkan bagaimana mengajar anak usia dini khususnya, dan usia diatasnya (termasuk dewasa), untuk dapat memainkan alat musik dengan postur dan teknik yang benar, sejak awal pelajaran. Murid akan diajar fokus pada teknik untuk menghasilkan bunyi yang indah pada instrumen musik. Postur tubuh, dari mulai posisi duduk, posisi lengan/tangan, cara menggerakkan jari/sendi jari mana yang digerakkan, cara menghasilkan bunyi legato, staccato, slur, dll, sudah diajarkan sejak awal secara rinci, dengan memanfaatkan lagu-lagu nursery rhymes yang sudah banyak dikenal anak, sehingga lebih mudah diterima anak. Selanjutnya masih dalam level 1, mereka akan mulai memainkan lagu-lagu klasik. Repertoir dalam level 1 sudah disusun sedemikian rupa sehingga merupakan kompilasi lagu-lagu klasik indah dari berbagai periode musik, dengan rancangan tahapan teknik dan kesulitan yang sudah direncanakan dengan baik. Pada akhir buku 1 ini, anak bisa memainkan seluruh lagu dalam buku 1 secara hafal dan dengan gerakan jari/tangan yang benar dan secara otomatis sudah dapat mereka kerjakan, dengan suara yang indah pula. Dengan anak mampu memainkan lagu dengan suara yang indah, diharapkan mereka akan semakin menyukai bermain musik.

An ear for music is something which has to be acquired by listening, and the sooner this is begun, the more effective it will be. It is evident that an ear for music is not innate/inborn, but can only be developed by listening.

Seperti kita ketahui, indera pendengaran sudah lebih dulu berkembang sejak janin dalam kandungan, tetapi indera penglihatan belakangan. Sehingga untuk anak usia dini, belajar instrumen tahap awal, tidak diharuskan membaca not. Pada tahap ini anak dilatih/dibiasakan untuk mendengar suara yang indah, dan penglihatannya difokuskan ke tangan/jari untuk dapat menghasilkan suara yang indah. Selanjutnya, seiring dengan kematangan indera penglihatan, anak akan mulai diajar membaca notasi musik. Sedangkan gerakan tangan/jari yang benar sudah menjadi otomatis bagi anak, sehingga mata bisa fokus ke notasi.

The mother attitude is so important. Teachers and mothers should teach with love and should always try to make learning fun. Mother should not scold their children. When we wish children to learn something, we must first create a willing attitude – a happy environment.

Berkaitan dengan murid usia dini, maka peran orang tua (ayah/ibu) menjadi penting. Kemajuan/progres anak kecil belajar musik sangat tergantung pada repetisi/review yang dilaksanakan di rumah. Disinilah peran orang tua diharapkan. Mereka dapat membuatkan jadwal latihan rutin, memotivasi anak, menciptakan lingkungan rumah yang mendukung, memastikan anak melakukan review di rumah sesuai apa yang sudah diajarkan guru. Guru hanya mengajar mungkin 30-60 menit, 1x seminggu. Tetapi orang tua dapat memonitor anaknya dirumah dengan waktu yang jauh lebih banyak. Peranan orang tua sangat menentukan progres anak dalam belajar musik. Bahkan orang tua yang sama sekali tidak mengerti musik/instrumen, dapat menjadi pendamping anak belajar dirumah. Jika orang tua mau meluangkan waktu sedikit, mendampingi anak pada saat pelajaran musik, maka orang tua dapat mengetahui apa yang dipelajari anak dan mengerti apa yang harus direview di rumah dengan cara yang benar. Orang tua juga dapat merekam pelajaran yang diberikan, supaya tidak lupa saat di rumah.

Bagaimana guru memahami setiap muridnya sebagai “every child is special” , mengetahui tahapan kemampuan motorik anak sesuai usia, dan bagaimana mengedukasi dan memotivasi orang tua, tone production technic, juga akan dibahas dalam training ini.

Sertifikasi Internasional

Sertifikat sebagai guru akan dikeluarkan oleh Suzuki Music Association of Indonesia (SMAI) dan Asia Suzuki Association (ASA), yang berinduk ke International Suzuki Association (ISA). Certified Suzuki Teacher dapat menghadiri Konferensi Suzuki baik regional maupun internasional di seluruh dunia. Dapat mengajar dengan metode Suzuki dimanapun, menjadi bagian dari komunitas internasional Suzuki, dan menjadi anggota berbagai forum komunikasi guru Suzuki di seluruh dunia. Murid Suzuki yang telah lulus setiap levelnya, mendapat pengakuan internasional dan dapat mengikuti Suzuki Conference dimanapun.

Jadwal Training Biola, Level 1:
Tanggal : 15-19 Pebruari, 2014
Info selengkapnya training biola ada di lampiran.

Jadwal Training Piano, Level 1:
Tanggal : 24-28 Maret, 2014

Tempat: Lippo Village, Karawaci, Tangerang , Indonesia.
Time: 8:30 – 17:30, 5 hari @ 8 jam pelatihan + 1 jam istirahat makan siang (Total pelatihan 40 jam)

Suzuki Violin Trainer: Dr. Lan Ku Chen
Suzuki Piano Trainer : Prof. Carmencita G. Arambulo (terlampir)

Persyaratan peserta piano: berijazah musik setara grade 8 ABRSM atau dapat memainkan lagu audisi pada hari pertama training.
Lagu untuk audisi piano adalah :
– Sonata Mozart in A Major, K. 331, 1st movement, dan
– Satu lagu bebas (hafal ) .

Materi training dapat dibeli dan dipersiapkan sebelum training:
Tersedia di Forte Musik (02156958229 , 0811966535)
1 . Baca buku ‘Nurtured by Love’ oleh Shinichi Suzuki;
2 . Asli buku Suzuki Piano Vol . 1 + CD ( New International Edition ) ;
3 . Mulailah belajar dan menghafal lagu-lagu dalam buku Suzuki Piano Volume 1+ mendengarkan CD.

Biaya Training:

Rp. 4.000.000,– untuk anggota SMAI; atau
USD500 , – untuk anggota ASA atau warga non Indonesia.
Biaya tsb termasuk pendaftaran , biaya training selama 40 jam, makan siang, dan coffee break , sertifikat SMAI dan ASA.
Bahan tambahan seperti hand-out/printed material dari trainer, DVD, buku, dapat dibeli saat training dengan biaya tambahan.
Rp. 350.000 , – untuk iuran tahunan anggota SMAI, hanya untuk penduduk/warga Indonesia. Anggota SMAI dapat mengikuti berbagai kegiatan Suzuki baik didalam maupun diluar negeri, seperti konferensi, camp, master class, seminar/training, konser, dll.

Ketentuan Pembayaran :
Biaya Training Piano:
1. Pendaftaran Rp.500.000 , – tidak dapat dikembalikan ,
2. Rp.1.000.000 , – pada 10 Januari 2014 .
3. Rp.1.000.000 , – pada 10 Februari 2014 .
4. Rp.1.500.000 , – pada 10 Maret 2014 .
Iuran tahunan SMAI Rp350.000,– harus sudah dibayar sebelum kursus dimulai.
Bukti pembayaran dikirim melalui email.

Biaya Training dan iuran tahunan SMAI dibayar melalui transfer bank ke:
Suzuki Music Association of Indonesia (SMAI)
BCA Kemang 1, account no. 286 3017564
Berita : TTP bk 1 + Nama Peserta

Lain-lain:

1. Maksimal peserta 15 orang. SMAI berhak membatalkan pelatihan jika minimum peserta tidak tercapai.

2. Peserta training seusai training sama sekali tidak ada ikatan untuk mengajar di sekolah musik tertentu. Karena visi SMAI adalah untuk menyediakan training bagi guru/calon guru musik di seluruh Indonesia, agar dapat mengajar generasi masa depan supaya dapat memainkan instrumen dengan baik dan menghasilkan musik yang indah, sehingga beroleh hati yang indah pula.

3. Training ini terbuka untuk peserta dari seluruh wilayah Indonesia dan juga wilayah Asia yang belum mempunyai suzuki country association. Penginapan gratis atau berbayar, bisa kami bantu carikan di sekitar lokasi training (first come, first serve).

4. Training diberikan dalam bahasa Inggris. Bagi yang membutuhkan, dapat didampingi penterjemah ke bahasa Indonesia.

5. Untuk info lebih lanjut tentang training, atau membutuhkan home stay, atau mau observasi Suzuki lesson, dapat menghubungi Ms. Chitra (whatsapp/sms 08999121000).

Mohon bantuannya untuk meneruskan email ini ke teman-teman yang mungkin tertarik. Terima kasih.

Salam,

Therese Wirakesuma

President of SMAI

http://internationalsuzuki.org/method.htm

Home

Dr. Shinichi Suzuki:

“If love is deep, much can be accomplished.”

“Every child can be educated.”

“All children have talent. Talent is not inborn, but acquired.”

“Man is the son of his environment.”

“You must practice everyday, just as you eat. Only on those days you do not eat, may you not practice. “


Suzuki Music Association of Indonesia (SMAI)

Jl. Kalimantan 62 Ruko Plaza Espana
North Lippo Village
Tangerang 15811
INDONESIA

Phone:

Ibu Adriana: 021 91 300 199

Ibu Yanti: 0816 736 741
Fax: 021-546-1772

Email: suzuki.indonesia@gmail.com
Website: www.suzuki-indonesia.org

VISION: The Suzuki Music Association of Indonesia seeks to advance the future generations of Indonesia through Suzuki Education. We aim to develop citizens of character through the learning of classical music.

If you enjoyed this post, make sure to subscribe to my rss feed. Thank blogingbloging.com sharing this themes.