Makna Temporer dari Sustainable Competitive Advantage
Avanti Fontana
“Bila Anda mendengar seseorang berkata kepada Anda : “kalau kamu bisa membuat dirimu sendiri menjadi orang yang paling baik dari keutuhan dirimu yang sesungguhnya, maka kamu tidak perlu lagi mengkhawatirkan apakah orang lain lebih baik dari kamu atau tidak,“ Apakah hal itu terdengar masuk akal di telinga Anda?” (Dadang Kadarusman dalam e-booknya berjudul Belajar Sukses kepada Alam, halaman 18)
Hal yang sama berlaku pula untuk perusahaan atau organisasi bisnis,… untuk menjadi yang terbaik dengan mengolah keunikan-keunikan dan kebaikan-kebaikan serta talenta-talenta yang organisasi miliki, secara utuh, seperti Prof Kim (Blue Ocean Strategy) menulis, kompetisi menjadi tidak relevan. Dan menurut saya, kolaborasi menjadi praktik yang relevan diterapkan di mana-mana. Dan kita akan banyak berbicara dan berupaya untuk memperoleh yang namanya Collaborative Competitive Advantage. [AF]
Hal yang menarik lagi bagi saya tulisan ini adalah collaborative competitive advantage. Apakah ada keterkaitan antara strategi bersaing dan strategi kemitraan yang digunakan oleh suatu perusahaan secara bersama sama memiliki pengaruh terhadap keunggulan bersaing?
Menurut saya, strategi bersaing (strategi bagaimana caranya menyaingi yang lain) akan menjadi kurang relevan pada saat kita berbicara ko-inovasi, inovasi bersama antara dua organisasi atau lebih. Ko-inovasi bisa terjadi antar organisasi dalam kelompok organisasi yang sama atau dari kelompok organisasi berbeda. Strategi kemitraan tentu harus bertujuan ko-inovasi. Selain upaya merumuskan dan mengimplementasi strategi kemitraan, menurut saya, juga suatu yang inovatif, karena organisasi-organisasi yang terlibat ingin menciptakan nilai yang lebih besar dibanding kalau mereka tidak bermitra atau melakukan strategi kemitraan. Demikian sementara respons saya. Terima kasih Pak Mirza. Salam Inovasi. AF