Inovasi adalah keberhasilan secara sosial dan ekonomi dalam mengubah input menjadi output sedemikian rupa sehingga ada perubahan BESAR dalam perbandingan antara NILAI MANFAAT dan HARGA atau pengorbanan, menurut persepsi konsumen dan/atau pengguna (lihat Fontana 2009, 2010, 2011)
Kasus: Sering atau kadang-kadang kita tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan dengan inovatif atau sederhananya pada saat kita sedang berbicara tentang INOVASI, pada saat itu ada yang dikorbankan, kepentingan masyarakat dikorbankan, kepentingan pemangku kepentingan dikorbankan. Kecenderungan lain adalah tren meniru apa yang sudah dilakukan dengan sukses oleh pihak lain atau orang lain (A) ditiru tanpa polesan kreatif oleh pihak lain lagi (B).
Situasi ini dapat memecah pasar A… A perlu terus berinovasi… walau dapat melelahkan karena sifatnya jadi aksi-reaksi. Cara ampuh: lakukan sesuatu yang betul-betul BERBEDA, yang sulit ditiru “pesaing” atau pihak lain (B)… ini menjadi pekerjaan rumah inovator di dunia bisnis…
Kecenderungan berinovasi yang perlu dihindari adalah mau melakukan inovasi hanya karena melihat orang lain atau pihak lain berhasil dengan apa yang sudah dilakukannya. Tilik lagi celah-celah yang belum dipenuhi oleh Pihak Sukses tersebut dan lakukan perubahan-perubahan mendasar. Eliminasi dampak sosial yang kurang baik. Hati-hati sering keberhasilan ekonomi menonjol, namun merugikan secara sosial. Inovasi harus menghasilkan keberhasilan secara ekonomi dan sosial.