Celebrating 11th Birthday: Publication of Innovate We Can! (2009)
2020/2021 ONLINE GOLDEN-EDITION
WORKSHOP ON THE PRACTICE & ART OF INNOVATION (TPAI)
CUSTOMIZED WORKSHOP & TRAINING FOR TRAINERS
LEAD FACILITATOR: AVANTI FONTANA
GUEST SPEAKERS: INNOVATORS/ENTREPRENEURS
FINAL SHOWCASE: BUSINESS-MODEL INNOVATION
PARTICIPANTS: STUDENTS >=17yo;
OWNERS/MANAGERS OF MSMEs; HRD PEOPLE; TRAINERS; EMPLOYEES; GENERAL PUBLIC, TOC APPLIED.
50 THEMES & DESCRIPTION
1. WORKSHOP INTRODUCTION
Untuk siapa peserta workshop ini?
Apa saja yang dilakukan dalam workshop? Apa yang dibahas? Apa target keberhasilan?
2. KNOWLEDGE CREATION
Apa itu pengetahuan dan apa saja? Bagaimana pengalaman kita sehari-hari dalam berbisnis atau bekerja “menambah/mengurangi” pengetahuan? Banyak yang mengatakan bahwa menciptakan pengetahuan bukan hal mudah. Ada hambatan atau kelambanan. Mengapa dan bagaimana cara mengatasinya?
3. KNOWLEDGE SHARING
Berbagi pengetahuan sama hal nya dengan berbagi pengalaman, ada suka dan tantangannya. Sukanya kalau semua berjalan lancar. Tantangannya kalau prosesnya lambat atau ada yang tidak/belum mau berbagi atau sulit menerima apa yang kita mau bagi. Workshop ini mensimulasi kegiatan berbagi pengetahuan dalam proses inovasi. .
4. KNOWLEDGE USE
Bagaimana menggunakan pengetahuan (knowledge use) yang telah diciptakan (knowledge creation) dan dibagi (knowledge sharing)? Di sini eksploitasi pengetahuan dilakukan untuk inovasi.
5. SHARING QUESTIONS ON INNOVATION
Para praktisi dan pembelajar inovasi yang berpengalaman biasanya punya banyak resep dan banyak pertanyaan terkait dunia inovasi mereka sehari-hari. Begitu juga dengan para praktisi dan pembelajar yang baru mengenal dunia inovasi … Mari kita mendengarkan secara aktif sesi ini sebagai acuan atau refleksi berinovasi/berkewirausahaan.
6. “WHAT INNOVATION IS”
Dalam workshop yang saya fasilitasi sejak tahun 2009/2010, pembahasan tentang makna inovasi biasanya mengambil waktu tersendiri di sesi pagi. Dengan video dan tanya jawab serta contoh kasus, para peserta mendalami makna inovasi hingga sampai intinya. Apa inti dan “soul” inovasi? Sering saya menyampaikan: “kalau kita memaknai berbeda-berbeda, tindakan kita dalam menjalankan INOVASI pun akan berbeda-beda …
7. INNOVATION TRENDS & TIME TO INNOVATE
Tren dan saat berinovasi menjadi pembahasan seru karena bisa berubah-ubah setiap saat. Saat berinovasi semakin MENDESAK dan PENTING, tren berinovasi menjadi sangat mudah dibayangkan sebetulnya, tren itu datang dan pergi, tren itu PUN bisa kita ciptakan!
8. INNOVATION SYSTEMS
Sistem dan sistematika inovasi merupakan tematika inti yang membantu kita memahami proses inovasi secara sistematis. Kita akan melihat bersama komponen sistem inovasi: input, proses, output, dan outcome. Kita juga akan melakukan diagnosis terhadap setiap komponen untuk mengukur apa yang telah kita lakukan dan apa yang perlu kita lanjutkan.
9. INNOVATION PRINCIPLES
Proses penciptaan nilai mesti menerapkan kolaborasi antar pemangku kepentingan sejak awal proses inovasi.
10. WHAT ENTREPRENEURSHIP IS
Kewirausahaan menuntut kapasitas inovasi. Inovasi sebagai instrumen kewirausahaan. Perlu sekali memahami cara berinovasi untuk kewirausahaan yang efektif.
11. STRATEGIC ENTREPRENEURSHIP
Proses Kewirausahaan Strategis (KS) merupakan sistematika kegiatan menciptakan nilai yang menghasilkan kinerja. Langkah-langkah sistematis dalam KS terdiri aktivitas pencarian dan penemuan/penciptaan peluang usaha dan eksploitasi peluang usaha atau peluang inovasi, yang pada gilirannya akan membangun keunggulan daya saing dan kesejahteraan.
12. ENTREPRENEURIAL MINDSET, CULTURE, LEADERSHIP
Pola pikir, budaya, dan kepemimpinan kewirausahaan adalah tiga faktor mendasar dalam mencari/menemukan/menciptakan peluang usaha. Dalam workshop, kita akan mensimulasi kapasitas tersebut sekaligus membahas bagaimana Fasilitator mensimulasi dengan pendekatan partisipatif dan performatif.
13. STRATEGY TO INNOVATE
Strategi berinovasi adalah cara-cara sistematis inovator dalam menjalankan proses inovasi. Pembahasan Strategi Inovasi berkisar tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan strategi, cara menjalankan pilihan strategi dan mengevaluasinya.
14. DIFFERENTIATION SCENARIO
Skenario DIFERENSIASI adalah cara melakukan inovasi nilai yang mengutamakan penciptaan faktor PEMBEDA pada fitur-fitur nilai manfaat yang dihasilkan. Bagaimana menerapkannya?
15. EFFICIENCY SCENARIO
Skenario EFISIENSI merupakan cara melakukan inovasi nilai yang mengutamakan pada minimalisasi sumber daya yang digunakan dengan hasil optimal pada fitur-fitur nilai manfaat yang dihasilkan. Sejauh mana penerapannya?
16. DUAL/IDEAL SCENARIO
Skenario DUAL adalah cara berinovasi nilai yang menekankan pentingnya pelaku inovasi melakukan EFISIENSI dan menciptakan faktor PEMBEDA sekaligus.
17. EXCLUSIVE SCENARIO
Skenario EKSKLUSIF menekankan pada output inovasi yang memiliki fitur nilai manfaat yang ekslusif/selektif untuk menghasilkannya membutuhkan sumber daya inovasi dengan biaya yang tinggi.
18. SUSTAINING INNOVATION (SI)
SI diterjemahkan sebagai inovasi berkelanjutan. Pada bagian ini kita akan melihat contoh SI dan cara inovator melakukannya. Kemudian, kita akan melihat kekuatan dan tantangan yang dihadapi inovator jika mereka melakukan SI secara terus-menerus.
19. DISRUPTIVE INNOVATION (DI)
Inovator dapat melakukan DI kapan pun, jangan menunggu datangnya turbulensi lingkungan! Kemampuan inovator melakukan DI dengan efektif sangat dituntut. DI membawa perubahan model bisnis, dari model bisnis lama ke model bisnis baru. Selain itu DI bisa melahirkan model-model bisnis baru yang terobosan, yang sebelumnya tidak ada.
20. PRODUCT INNOVATION
Inovasi produk adalah penciptaan nilai manfaat baru yang diaplikasikan pada sebuah produk (barang atau jasa). Penciptaan nilai manfaat baru dapat merupakan “nilai manfaat” yang benar-benar baru (100%) atau merupakan “modifikasi signifikan” dari nilai manfaat yang sudah ada. Nilai Manfaat diwakili oleh fitur-fitur nilai manfaat yang melekat pada setiap produk. Inovasi NILAI yang diterapkan pada sebuah produk (barang/jasa) inilah yang dikaitkan dengan INOVASI PRODUK.
21. PROCESS INNOVATION
Inovasi proses adalah penciptaan nilai manfaat baru yang diaplikasikan pada sebuah proses pengubahan input menjadi output (barang atau jasa). Penciptaan nilai manfaat baru dapat merupakan “nilai manfaat” yang benar-benar baru (100%) atau merupakan “modifikasi signifikan” dari nilai manfaat yang sudah ada pada sebuah PROSES. Inovasi Proses memungkinkan tata cara atau prosedur pengubahan input menjadi output semakin EFISIEN dan semakin EFEKTIF. Nilai Manfaat diwakili oleh fitur-fitur nilai manfaat yang melekat pada PROSES. Inovasi NILAI yang diterapkan pada sebuah PROSES (barang/jasa) inilah yang dikaitkan dengan INOVASI PROSES.
22. MANAGEMENT INNOVATION
Inovasi MANAJEMEN dapat kita sebut sebagai inovasi ORGANISASI. Inovasi MANAJEMEN merupakan penciptaan nilai manfaat baru yang diaplikasikan pada tata kelola dalam ORGANISASI, dalam bentuk diciptakan atau ditemukan dan diaplikasikannya cara-cara baru dalam mengelola organisasi (dari sisi perencanaan dan/atau pengorganisasian dan/atau kepemimpinan dan/atau pengendalian). Penciptaan nilai manfaat baru dapat merupakan “nilai manfaat” yang benar-benar baru (100%) atau merupakan “modifikasi signifikan” dari nilai manfaat yang sudah ada pada sebuah tata kelola organisasi.
23. MARKETING INNOVATION
Inovasi PEMASARAN merupakan penciptaan nilai manfaat baru yang diaplikasikan pada kemasan, desain, dan tata cara memasarkan (aspek harga dan edukasi pasar). Penciptaan nilai manfaat baru dapat merupakan “nilai manfaat” yang benar-benar baru (100%) atau merupakan “modifikasi signifikan” dari nilai manfaat yang sudah ada pada satu atau lebih aspek pemasaran.
24. BUSINESS MODEL INNOVATION
Inovasi model bisnis banyak dilakukan utamanya sebagai bentuk respons organisasi baru atau organisasi yang sudah mapan terhadap perubahan lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung (akan) mempengaruhi aktivitas dan kinerja bisnis.
25. JOB-TO-BE-DONE APPROACH (JTBD)
Pendekatan JTBD diperkenalkan oleh Clay M Christensen, penulis buku The Innovator’s Dilemma. Bahkan Christensen menulisnya sebagai Teori “Jobs to Be Done”. Ilustrasi singkatnya, ketika kita membeli produk, kita sebenarnya “mempekerjakan” atau “hire” (dalam Bahasa Inggris) sesuatu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Jika sesuatu tersebut bisa menyelesaikan pekerjaannya yang kita butuhkan untuk mengatasi “masalah” atau “kebutuhan” kita, maka kita akan mempekerjakannya “berulang”. Sebaliknya jika “sesuatu” itu tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang kita butuhkan, kita akan “menghentikan prosesnya” dan mencari alternatif lain di sekitar kita yang bisa menyelesaikan pekerjaan kita.
26. CUSTOMER/CITIZEN VALUE PROPOSITION
Ini adalah istilah untuk NILAI MANFAAT yang diskenariokan oleh para inovator/wirausaha pada bidang usaha/kegiatan apapun untuk para pelanggan/penerima manfaat/pasar.
27. VALUE INNOVATION = PRODUCT FEATURES
Inovasi NILAI merujuk pada fitur-fitur inovatif yang melekat atau ada pada sebuah produk (barang/jasa atau output inovatif apapun).
28. CUSTOMER/CITIZEN PERCEIVED VALUE
Ini adalah NILAI MANFAAT (yang sebelumnya telah diskenariokan dan diwujudnyatakan oleh inovator/wirausaha dalam bentuk produk atau output inovasi) yang kemudian DIPERSEPSIKAN oleh KONSUMEN dan/atau PENGGUNA, atau oleh Penerima Manfaat.
29. BENEFIT/PROFIT FORMULA
Formula Manfaat atau Keuntungan adalah satu dari sembilan komponen penting dalam MODEL BISNIS yang dibangun inovator/wirausaha, yang mencerminkan skenario keberhasilan inovator/wirausaha dalam menghasilkan produk yang bermanfaat bagi targetnya.
30. KEY RESOURCES FOR INNOVATION
Inovator membutuhkan sumber daya kunci untuk mewujudkan NILAI MANFAAT yang telah diskenariokan.
31. KEY PROCESSES FOR INNOVATION
Inovator membutuhkan proses utama untuk mentrasformasi sumber daya menjadi produk atau output inovasi. Proses kunci seperti apa yang layak dijalankan inovator?
32. INNOVATION DIAGNOSIS
Diagnosis Inovasi adalah pemeriksaan kondisi inovasi organisasi atau usaha bisnis saat ini dan harapan, secara sistematis, menggunakan sistematika input, proses, output, dan outcome inovasi.
33. INNOVATION INPUT
Input inovasi merupakan faktor-faktor sumber daya yang digunakan dalam proses inovasi untuk mewujudkan output inovasi. Input inovasi ini bisa berwujud fisik (tangible) dan nirwujud (intangible).
34. INNOVATION CLIMATE
Iklim inovasi merupakan bagian penting dalam ekosistem inovasi yang akan menunjang proses inovasi. Iklim inovasi termasuk bagian dari input inovasi nirwujud, dalam bentuk suasana atau keadaan yang kondusif yang merangsang lahirnya ide dan produk inovatif. Keberadaan iklim inovasi yang kondusif dapat dan biasanya ditunjang oleh keberadaan sejumlah sumber daya berwujud atau fisik.
35. INNOVATION PROCESS
Proses inovasi adalah kegiatan mentransformasi input menjadi output sedemikian rupa sehingga dihasilkan nilai tambah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan harga/pengorbanan yang perlu dikeluarkan oleh konsumen dan/atau pengguna. Ada empat tahap kegiatan dalam proses inovasi yaitu:
– Penggalian Ide (Ideasi) yaitu penggalian ide-ide kreatif sebanyak-banyaknya dalam waktu tertentu setelah kegiatan SIKAP DESAIN diterapkan.
– Pemilihan Ide (Seleksi)
– Pengembangan Ide menjadi Produk atau Output (Konversi), dan
– Difusi atau Diseminasi, yaitu penyebarluasan produk ke pasarnya atau penerima manfaat.
36. DESIGN THINKING (SIKAP DESAIN)
Pendekatan Desain digunakan dalam proses inovasi mulai dari tahap persiapan sampai tahap akhir proses. Pendekatan DT merupakan pendekatan siklus empati yang diterapkan sepanjang proses inovasi. Pada sesi ini kita akan simulasikan penerapan SIKAP DESAIN.
37. TECHNICAL PERFORMANCE OF INNOVATION
Kinerja teknis dalam inovasi merujuk pada keberhasilan inovator/wirausaha mengubah atau mentransformasi input seperti IDE menjadi OUTPUT. Kinerja teknis dapat dikatakan sama dengan sebuah invensi. Pada sesi ini kita akan mengukur kinerja teknis dalam perusahaan/organisasi.
38. INNOVATION OUTPUT
Output inovasi adalah hasil dari proses inovasi. Di sinilah wujud skenario nilai manfaat yang diskenariokan oleh inovator/produsen hadir dalam bentuk produk, barang/jasa yang siap disebarluaskan kepada calon Penerima Manfaat.
39. COMMERCIAL PERFORMANCE OF INNOVATION
Kinerja komersial dari sebuah inovasi mewakili kinerja usaha dalam menyebarluaskan produk/output inovasi ke pasar/penerima manfaat. Semakin baik kinerja komersial, semakin “laku” di pasar …
40. INNOVATION OUTCOME
Dampak proses inovasi dapat dicerminkan secara mikro dan makro organisasi. Semakin makro, semakin banyak dampak positif yang disebabkan oleh proses inovasi yang berlangsung, semakin tinggi kinerja “dampak” atau “outcome” tersebut, secara sosial dan/atau ekonomi, pertama-tama sosial lalu ekonomi.
41. SOCIAL PERFORMANCE OF INNOVATION
Kinerja Sosial sebuah proses inovasi ditandai dengan dampak sosial yang diakibatkan sebagai konsekuensi logis dari proses inovasi yang unggul. Kinerja sosial dirasakan oleh internal dan eksternal perusahaan atau organisasi.
42. ECONOMIC PERFORMANCE OF INNOVATION
Kinerja Ekonomi Inovasi merujuk pada dampak ekonomi output inovasi yang disebarluaskan ke pasar atau kepada penerima manfaat. Keberhasilan ekonomi ini ditunjukkan oleh tingkat pengembalian dari investasi dalam inovasi yang melebih biaya modal yang dikeluarkan untuk mewujudkan karya-karya inovasi yang dikomersialisasikan atau disebarluaskan kepada penerima manfaat.
43. ORGANIZATION FOR INNOVATION
Organisasi untuk Inovasi merujuk pada organisasi yang memang disiapkan untuk melakukan inovasi-inovasi dengan model bisnis tertentu atau dengan beberapa model bisnis yang dijalankan untuk setiap produk yang dikembangkan.
44. MANAGEMENT OF INNOVATION
Manajemen Inovasi adalah pengelolaan inovasi dari aspek perencanaan, pengorganisasiannya, pemimpinannya, dan pengendaliannya. Proses inovasi tidak bisa berjalan sendirian. Proses-proses inovasi yang terjadi di dalam organisasi perlu dikelola setiap waktu.
45. BALANCE-SCORING INNOVATION
Kita bisa melakukan pengendalian kinerja inovasi sejak dini dengan menggunakan model “BALANCE SCORECARD” dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses inovasi dengan visi – misi dan strategi inovasi yang fokus.
46. INNOVATION MAPPING
Kita perlu memetakan portofolio inovasi yang sudah dan akan kita lakukan dalam konteks mikro dan makro. Pemetaan ini tidak terlepas dari hasil observasi dan analisis kita terhadap lingkungan yang ada di sekitar kita dan/atau yang jauh dari kita tetapi kontekstual-relevan untuk kita pertimbangkan.
47. INNOVATION INTELLIGENCE
Intelijen Inovasi berperan melakukan observasi, analisis, dan berbagai kemungkinan langkah inovasi yang perlu/dapat diambil perusahaan/organisasi.
48. COACHING FOR INNOVATION
Pendampingan untuk Inovasi dapat diterapkan dalam mendampingi para pelaku inovasi menjalankan proses inovasi, dengan menerapkan prinsip-prinsip coaching.
49. INNOVATION SHOWCASES
CONTOH KEBERHASILAN Proses Inovasi perlu ditunjukkan/dipamerkan kepada Pemangku Kepentingan guna mempelajari dan meningkatkan kinerja proses inovasi, baik dalam dalam lingkup mikro dan makro.
50. WORKSHOP CONCLUSION
Tema-tema di atas dikemas dalam serial WORKSHOP The Practice and Art of Innovation. Workshop ini akan diadakan secara ONLINE pada tahun 2020 ini dan menyesuaikan dengan fokus kebutuhan Pelaku Proses Inovasi.
Detail lain tentang WORKSHOP tersebut dan/atau jika Anda berminat menjadi Narasumber Workshop, silakan kontak kami di:
Email: WorkshopAvantiFontana[at]gmail.com
WA: +62-813-1018-2099
Instagram DM: avanti_fontana
#TrainingforTrainers #Innovation #IPO2
Terima Kasih
Jati Melati, Pondok Melati
Kamis, 4 Juni 2020