Jakarta, Minggu 4 Juni 2017
Inovasi adalah keberhasilan secara sosial dan ekonomi karena diperkenalkannya cara baru atau kombinasi baru dari cara lama dalam mengubah input menjadi output sedemikian rupa sehingga dihasilkan perubahan besar dalam perbandingan antara nilai manfaat dan harga menurut persepsi konsumen dan/atau pengguna. Definisi ini saya ungkap dalam buku Innovate We Can! Edisi 2009 (Penerbit Grasindo Tahun 2009 dan 2010) dan kemudian Edisi berikutnya (Cipta Inovasi Sejahtera Tahun 2011). Perkembangan dunia yang pesat ini apalagi dengan revolusi industri keempat yang ditandai dengan digitalisasi berbagai hal membuat peluang berinovasi semakin besar yang harus dibarengi dengan energi kreatif (kreativitas) yang tidak kalah besarnya.
“CARA” dalam definisi inovasi di atas harus dimaknai sebagai “CARA PEMECAHAN MASALAH” atau “CARA SOLUSI” atau “CARA HIDUP LEBIH BAIK” dan seterusnya.
Keberhasilan sosial dan ekonomi dalam definisi di atas pun harus dilihat secara komprehensif yaitu keberhasilan dalam aspek-aspek kehidupan yang terintegrasi. Karya-karya inovasi tertentu dapat fokus pada keberhasilan aspek atau bidang tertentu. Walau demikian, ia harus dapat menjadi pengungkit atau berdampak pada aspek-aspek kehidupan lainnya walaupun tidak secara langsung.
Inovasi Teknologi harus adaptif. Teknologi tidak hanya dapat diciptakan baru tetapi juga harus dapat diadopsi dengan baik sehingga berdampak sosial dan ekonomi secara kreatif. Bayangkan seberapa besar dan luas teknologi kelistrikan telah berdampak pada kehidupan ipoleksosbudhankam di Indonesia? Pada saat yang sama di tengah temuan dan inovasi baru yang mengandalkan teknologi kelistrikan, kita masih melihat beberapa bagian wilayah Indonesia yang belum cukup terlistriki. Kita masih bisa merasakan suasana kehidupan yang belum cukup produktif karena kekurangan listrik.
Oleh karena itu inovasi dewasa ini harus semakin lintas bidang dan bahkan saya berani mengatakan bahwa inovasi dewasa ini dan ke depan harus semakin “sosial” alias semakin harus dapat berimplikasi pada kehidupan sosial masyarakat pemangku kepentingan.
Bagaimana caranya?
Pertama-tama memang kita perlu memahami bagaimana proses inovasi berjalan dan berjalan secara sistematis. Kuasai cara berinovasi. Pada saat itu, kita bisa sekaligus menyadari dan memahami hal-hal apa yang belum ada atau yang diperlukan dari faktor lingkungan (ekosistem kondusif), sumber daya, dan kapasitas proses yang baik.
Salam Inovasi Indonesia,
Avanti Fontana