Keterangan Pers Yayasan Planet Inovasi
Jakarta, Kamis, 20 Maret 2014
Pemahaman wawasan kebangsaan atau semangat nasionalistik dewasa ini belum diimplementasikan secara optimal dalam kehidupan masyarakat. Akibatnya, belum menghasilkan sinergi kekuatan untuk membangun keutuhan negara-bangsa. Karena itu, diperlukan sebuah gerakan inovasi kebangsaan untuk mendorong kemajuan bangsa serta membangun daya saing yang kuat dan keunggulan di berbagai sektor kehidupan.
Ketua Yayasan Planet Inovasi, Avanti Fontana, di Jakarta, Kamis (20/3), menegaskan, “Gerakan inovasi kebangsaan itu merupakan kolaborasi dan sinergi kekuatan dari seluruh elemen bangsa yang menyebar hingga ke seluruh wilayah daerah.”
Avanti mengatakan, realitas kehidupan berbangsa saat ini menunjukkan kondisi yang memprihatinkan karena menghadapi berbagai tantangan. Tantangan besar yang dihadapi misalnya berbagai dampak bencana alam, buruknya manajemen tata-kelola pemerintahan, dan semakin maraknya kasus korupsi yang sudah menyebar ke berbagai lembaga tinggi negara. “Karena itu, kesadaran nasionalistik atau wawasan kebangsaan perlu dirawat dan diperbaiki untuk memperkuat semangat kebersamaan dan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia,” katanya.
Menurut Avanti, gerakan inovasi kebangsaan bisa dilakukan dengan mengembangkan sistem inovasi nasional secara berjejaring dan terintegrasi yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial. Selain itu, juga membangun komunitas-komunitas inovasi yang terintegrasi di berbagai daerah untuk memajukan kewirausahaan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat.
“Fokus dari berbagai inovasi yang dihasilkan atau dikembangkan oleh generasi muda atau para inovator Indonesia mesti bermanfaat secara ekonomi dan sosial bagi kemajuan bangsa dan keberdayaan masyarakat,” ujar Avanti yang juga pengajar Strategi dan Manajemen Inovasi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Selain itu, kata Avanti, dalam upaya merawat keutuhan negara-bangsa diperlukan pula gerakan keteladanan di berbagai bidang sosial-budaya-politik-ekonomi-hankam, terutama di kalangan generasi muda, sebagai modal penting untuk “Menginspirasi Indonesia Baru” bagi seluruh warga bangsa.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Planet Inovasi, Sugihardjo, mengatakan, konsepsi wawasan kebangsaan bukan hanya sekedar rumusan yang berfungsi sebagai slogan belaka, akan tetapi harus dimaknai, dituangkan dan diimplementasikan dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Langkah dan agenda revitalisasi kesadaran nasionalistik perlu dilakukan oleh seluruh elemen bangsa,” ujarnya.
Menurut Sugihardjo, generasi muda adalah garda terdepan dari setiap gerakan keteladanan. Misalnya, turut menjaga kesantunan, moralitas dan etika politik dalam setiap proses demokrasi. “Sehingga terhindar dari praktik politik kotor, menghalalkan segala cara atau menggunakan kekerasan maupun premanisme politik demi tujuan kelompok atau golongan tertentu saja,” ujarnya.
Memperhatikan kondisi perpolitikan nasional dewasa ini, terutama menghadapi momentum pemilu tahun 2014 ini, kata Sugihardjo, hendaknya generasi muda menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari solusi atas berbagai masalah yang dihadapi.
“Sudah saatnya generasi muda Indonesia menjadi aktor-aktor pencerdasan politik bagi masyarakat. Sehingga seluruh elemen bangsa tidak terjebak dalam pragmatisme politik maupun ekonomi, menghormati hak dan kewajiban orang lain serta menghargai keberagaman,” kata Sugihardjo.
Sinergi Planet Inovasi
Sugihardjo menjelaskan, menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang bisa dikembangkan untuk kemajuan bangsa ke depan, diperlukan kerja sama dan sinergi berbagai pihak. “Maka didirikan Yayasan Planet Inovasi sebagai wahana berjejaring dan bersinergi semua komponen bangsa untuk mendorong gerakan inovasi kebangsaan,” ujarnya.
Para penggagas Yayasan Planet Inovasi, kata Sugihardjo, adalah sejumlah alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan 50 (PPRA-L) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI tahun 2013, bersama beberapa pihak lain, yang terpanggil untuk menyebarluaskan gagasan dan praktik inovasi kebangsaan.
“Tujuannya untuk mendukung berbagai program pemerintah dengan memfasilitasi berbagai inisiatif inovasi dalam suatu jejaring komunitas inovasi hingga ke berbagai daerah,” katanya.
Ia menambahkan, para penggagas Yayasan Planet Inovasi berasal dari beragam latar belakang organisasi maupun profesi seperti birokrat, akademisi, wirausahawan, TNI/Polri, dan organisasi kemasyarakatan.
Menurut anggota Pengurus Yayasan Planet Inovasi, Idzam Fautanu, gerakan inovasi kebangsaan meliputi berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. “Areanya mencakup bidang geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan,” kata Idzam yang juga guru besar Universitas Islam Negeri Jakarta.
Inisiatif-inisiatif pemecahan masalah bangsa dapat dilakukan berdasarkan skala prioritas kepentingan pembangunan. “Dan keterlibatan Planet Inovasi membantu pemerintah dalam menggerakkan sistem inovasi nasional melalui berbagai kajian dan rekomendasi kebijakan,” kata Sugeng Hariyono, anggota Dewan Pembina Yayasan Planet Inovasi.
Ia mengatakan, yayasan ini juga mendorong tumbuhnya kreativitas dan inovasi terutama di kalangan generasi muda, sekaligus memacu semangat kewirausahaan dalam mengelola dan memanfaatkan berbagai sumber kekayaan alam Indonesia untuk kepentingan bangsa.
Panggung Pemuda Kebangsaan
Untuk mengawali upaya bersama berbagai pihak dalam melakukan gerakan inovasi kebangsaan, Avanti mengatakan, Yayasan Planet Inovasi mengagendakan acara Panggung Pemuda Kebangsaan bertema “Majulah Pemuda, Majukan Indonesia!”.
Acara tersebut akan digelar pada Minggu, 23 Maret 2014, pukul 09.00-16.00 WIB, di Gedung Audio Visual BPPT, Jl. MH Thamrin No. 8, Jakarta Pusat.
Acara yang dirancang dalam sebuah fragmen “Indonesia Berinovasi” menampilkan sejumlah narasumber dalam sesi inspirasi kebangsaan, yaitu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Moeldoko, Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji, CEO General Electric Indonesia Handry Satriago, Ketua Yayasan Nurani Dunia Imam Prasodjo, dan Direktur Pusat Studi Kelautan Universitas Indonesia A. Harsono Soepardjo.
Sedangkan dalam sesi interaksi pewirausaha muda, menampilkan Gamal Albinsaid, pemenang penghargaan Sustainable Living untuk kategori pemuda tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Unilever dan Universitas Cambridge, Inggris. Serta Muhammad Fikri dan tim dari Oto Sadewa Universitas Indonesia. Tim ini berhasil mendesain kendaraan berkonsep urban/perkotaan dengan bahan bakar bensin (Urban Concept Gasoline, 301,7km/liter) yang memenangkan penghargaan pada Shell Eco Marathon Asia (SEMA) di Manila, Februari 2014.
Rangkaian acara ini juga melibatkan sejumlah musisi Indonesia yang selama ini terus berupaya melestarikan berbagai musik etnis dan klasik Indonesia dan memperkenalkannya ke berbagai negara. Mereka antara lain Gilang Ramadan, musisi Ivan Nestorman, pesinden Sruti Respati, pemain kendang Jalu G. Pratidina, pemain sasando Jackson Octavianus, pemain suling Muhammad Saat Syah, dan Kerontjong Toegoe Jakarta.
Para peserta acara sebagian besar adalah generasi muda berusia 16-23 tahun, yang diundang dari berbagai sekolah menengah atas dan perguruan tinggi se-Jabodetabek, Banten dan Bandung. Info dan Pendaftaran: 0811 9127 222 atau www.planetinovasi.org/registrasi***